LPD Desa Adat Kerobokan menjadi LPD yang ke-31 yang tergabung dalam Artha Risk Management Solutions (ARMS). Dengan kerjasama tersebut diharap mendapatkan konsultasi masalah tata kelola LPD.

Pemucuk LPD Desa Adat kerobokan, I Ketut Sender, S.E., M.M., pada Rabu, 22/6/2022 (kemarin) di kantor LPD Kerobokan, menyatakan kerjasama itu dianggap penting. “Karena selama berdiri 30 tahun lalu, banyak kekurangan tentang tata kelola. Maka kami konsultasi, penerapan SOP kredit, management pricing. Selama ini kami rasakan banyak kebocoran, itu bisa diperbaiki,” ujarnya.

Selaku pengelola pihaknya berjanji akan berbenah agar lebih baik. Mengenai manajemen pricing, dikatakan penting. “Untuk tahu dimana pemborosan dan apa yang semestinya ditutupi. Mana pembiayaan terlalu signifikan, sehingga kita tidak bisa hasilkan pendapatan apalagi di situasi covid,” ujarnya.

Terlebih memperoleh keuntungan dari kredit, sangat sulit memitigasi. “Artinya memberikan pendapatan lebih dari kredit. Karena ada penurunan bunga, itu pun terjadi lama, dua tahun. Tidak mungkin kita restrukturisasi ulang, karena jaminan tidak muat,” ujar dia.

Mengenai Restrukturisasi, untuk edukasi ke masyarakat, banyak kemudahan yang diberikan. Pertama dari sisi bunga, kedua tidak ada denda. “Dengan seperti itu, masyarakat atau nasabah, bisa membayar walaupun tidak sepenuhnya, karena situasi belum pulih. Dan masyarakat menerima dengan baik,” ujarnya.

Ditambahkan lagi, restrukturisasi merupakan kesepakatan antar nasabah. “Kalau memang mau direstrukturisasi ya silahkan. Kalau tidak, kami tangguhkan,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan, di Paiketan ada kerjasama antar lembaga, antar LPD yang ikut dalam Paiketan ini. “Sehingga kita satu kata. saling membantu, memperbaiki tata LPD ke depan agar lebih baik,” tutupnya. (K. Mahe/Gumikbali.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *