DPD Perbarindo Bali menyelenggarakan seminar outlook ekonomi 2023 dengan tema “Penguatan Peran BPR Sebagai Mitra UMKM Menuju Pemulihan dan Kebangkitan Ekonomi Bali”. Seminar dilaksanakan pada Kamis 24/11/2022 pagi hingga siang hari di Harris Hotel Cokroaminoto Denpasar.
Seminar sehari itu dibuka oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali Nusa Tenggara, Giri Tribroto. Dalam sambutannya pada pembukaan yang dilakukan secara virtual itu mengingatkan pengurus BPR di Bali untuk menyusun rencana bisnis dengan realistis dan hati hati. “Dalam rangka penyusunan rencana bisnis tahun 2023 agar disusun secara realistis dengan memperhatikan faktor ekternal dan mempengaruhi kelangsungan usaha BPR dan selalu memperhatikan kehati-hatian” pesannya.
Giri Triboto juga mengingatkan kepada pengurus BPR untuk menjadikan tata kelola sebagai budaya kerja di BPR. “tata kelola sangat penting karena risiko dan tantangan eksternal kedepan semakin berat,
tatakelola hendaknya dijakikan budaya kerja bagi seluruh unit kegiatan yang ada di BPR”. terangnya.
Sementara itu Pemimpin Bank Indonesia wilayah Bali, Trisno Nugoro yang juga hadir sebagai narasumber dalam pemaparannya menyampaikan “Pertumbuhan ekonomi pada triwulan ke III 2022 sebesar 5,72% (yoy), angka ini lebih tinggi dari prakiraan dan capaian triwulan sebelumnya sebsar 5,45% (yoy)”. PBI Denpasar ini juga menyampaikan keberadaan POJK 17 yang akan berakhir pada Maret 2023 “sepertinya direspon pemerintah (OJK) untuk di perpanjang kembali” terangnya, yang disambut tepuk tangan peserta seminar.
Pembicara lain, dari indef Tauhid Ahmad menyampaikan bahwa “proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan (2023) berkisar 5 sampai dengan 5,3 persen” katanya. Ekonom Indep ini juga menyampaikan optimismenya bahwa tahun 2023 kondisi ekonomi akan dapat tumbuh lebih baik, sembari berharap belanja pemerintah tahun depan (2023) perlu ditingkatkan untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. (D.Wijaya/gumikbali.co.id)