Ekonomi Indonesia di Q1-2025 tetap tumbuh 4,87% (YoY). Penyumbang utama pertumbuhan ekonomi adalah sector: Pertanian, Industri Pengolahan, dan Perdagangan. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi ada pada sektor lapangan usaha Pertanian. Pertumbuhan ini sejalan dengan adanya panen raya padi dan jagung serta peningkatan aktivitas produksi saat bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.

Dari sisi pengeluaran, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Q1-2025 adalah Konsumsi Rumah Tangga dan Ekspor. Pendorongnya momen hari raya Ramadan dan Idul Fitri serta peningkatan nilai ekspor barang nonmigas dan ekspor jasa.  Komponen Ekspor mengalami pertumbuhan paling tinggi.

Ancaman terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di 2025 masih ada. Di 2024 PHK mencapai 67.870 pekerja, kasus PHK yang terjadi sejak awal tahun hingga akhir November 2024 lalu naik 17,2% dibanding tahun sebelumnya. Angka PHK terbanyak terjadi di Provinsi DKI Jakarta, 14.501 kasus, disusul Jawa Tengah dan Banten, masing-masing 13.012 dan 10.727 kasus, dikhawatirkan berlanjut di 2025 ini menyusul kebijakan Pemerintah, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%, bayang bayang Perang Dagang kebijakan Donald Trump Presiden Amerika Serikat dan kondisi geopolitik .

Bagaimana dengan Ekonomi Bali? aktivitas pariwisata dan konsumsi masyarakat menggeliat, jumlah kunjungan wisman dan perjalanan wisnus meningkat masing-masing 7,95% dan 10,18% (YoY). Keberangkatan penumpang internasional dari Bandara I Gusti Ngurah Rai meningkat 11,06%, namun keberangkatan penumpang domestik menurun 11,92% (YoY). Momen Hari Raya Nyepi dan Bulan Ramadan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi Bali. Selain itu, aktivitas produksi tetap ekspansif, Impor luar negeri untuk penggunaan bahan baku/penolong meningkat 5,72% (YoY). Penjualan listrik pada segmen bisnis dan industri persisten meningkat masing-masing pada kisaran 4% dan 3% (YoY).

Penyaluran kredit melalui Bank Umum dan BPR secara total naik pada kisaran 7% (YoY). Daya beli masyarakat tetap terjaga, Laju inflasi Provinsi Bali stabil di kisaran target 3,00±1,00%, ditutup sebesar 1,89% pada Maret 2025. Pertumbuhan Ekonomi Bali QI-2025 tumbuh sebesar 5,52% (YoY), namun mengalami kontraksi sedalam 4,38% (QtQ)

Struktur PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Bali (YoY) menurut Lapangan Usaha, QI 2025 mengalami pertumbuhan pada QI 2025 (yoy), kecuali Industri Pengolahan. Administrasi Pemerintahan tercatat tumbuh paling tinggi, 19,86%. Lapangan usaha lain yang juga tumbuh impresif adalah Pengadaan Listrik dan Gas serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, yang masing-masing tumbuh sebesar 8,59% dan 7,47%.

“Penyaluran kredit melalui Bank Umum dan BPR secara total naik pada kisaran 7% (YoY)”… BPR Berapa?.(D.Wijaya/BPRSarijaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *