Di balik sunyi senja Banjar Peteluan, Temesi, Gianyar, sepasang bocah bersaudara menenun harapan dalam diam. Pande Made Bagas (13) dan kakaknya, Pande Putu Bagus Pramudya Nanda (16), baru saja pulang dari perjuangan panjang melawan penyakit. Mereka baru saja keluar dari Rumah Sakit Pamili Husada Gianyar setelah dirawat akibat demam berdarah. Bagas, si adik, lebih dahulu pulang dua hari lalu. Sang kakak menyusul hari ini, masih terlihat lemah namun semangat belum pudar.

Keduanya tak hanya berjuang melawan DBD. Dalam sunyi rumah yang sederhana, mereka juga memikul beban epilepsi yang telah menjadi bagian dari hari-hari mereka. Namun dalam segala keterbatasan, mereka tetap tersenyum. Tetap bersyukur. Karena masih ada tangan-tangan tulus yang datang mengetuk.

Ngakan Yess: “Kami datang bukan sebagai media, tapi sebagai saudara.”

Dalam suasana haru yang mengalir tanpa suara, Ngakan Yess menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna:

“Kami dari Redaksi Newsyess datang bukan sebagai wartawan, tapi sebagai keluarga. Kami hanya ingin menyentuh hati, mengetuk nurani, bahwa di balik layar berita yang kami tulis setiap hari, ada kepedulian yang tidak bisa kami abaikan. Kami ingin adik Bagas dan Kak Bagus cepat pulih, kembali tersenyum, dan kembali mengejar cita-cita mereka.”

Ngakan Yess juga mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah daerah yang telah memberikan bantuan BPJS Kesehatan sehingga keluarga tidak terbebani biaya selama pengobatan.

“BPJS itu sangat membantu. Kita harus syukuri bahwa negara hadir untuk rakyat kecil. Tinggal kita, sebagai sesama, saling hadir untuk menguatkan,” tambahnya.

Berbagi Tak Harus Menunggu Lebih

Apa yang dilakukan Redaksi Newsyess hari ini adalah bentuk nyata bahwa berbagi tak harus menunggu kaya, tak harus menunggu panggung. Cukup hati yang peduli, dan langkah kecil yang berarti.

Dua bocah itu kini tersenyum. Bukan karena sembako atau uang yang diberikan. Tapi karena mereka tahu: mereka tidak sendiri. Ada saudara, ada sesama, ada cinta dalam bentuk paling sunyi perhatian.

Dan di bawah langit Temesi, Gianyar, sore itu, cinta kecil tumbuh besar. Lewat tangan-tangan sederhana. Lewat secercah harapan. Lewat Newsyess yang memilih untuk peduli. (Newsyess)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *