Desa Bresela, Kecamatan Payangan Kabupaten Ginayar mengembangkan objek wisata Penglukatan Nataran Jeruk dan Tracking. Dengan objek itu, diharapkan bisa memberikan pendapatan bagi Desa setempat.
Prebekel Desa Bresela, I Wayan Dirka, mengatakan lokasi itu digunakan untuk melukat. “Fungsinya untuk kesehatan secara rohani dan menghilangkan gatal. Ketika gatal warga melukat,” ujarnya. Penglukatan itu sudah ada secara turun temurun. “Selama ini Haid dilarang kesana. Lalu kalau ada kematian, tidak boleh ke sana,” ujarnya. Tahun 2022 ini dilakukan penataan akses jalan.
Pihaknya berharap, masyarakat ikut mengelola. “biar ada pemasukan ke Desa Adat dan Dinas,” ungkapnya. Di desa Bresela, juga ada jalur tracking persawahan. “Kami buka jalan usaha tani, supaya bisa tracking dan Cycling biar bisa dikelola oleh Pokdarwis,” ujarnya. Jalan ditata sepanjang 4 kilometer. “Ini masih ditata, sekarang kami bentuk basic. Setelah ada basic, otomatis dikelola Pokdarwis, target kami 2023-2024,” pintanya. Pihaknya meminta supaya pemerintah Kabupaten ikut membantu program di desa. Selama ini, bantuan Bupati Gianyar, Made Mahayastra, sudah banyak.
Sementara itu, melalui teknologi, kaum milenial bisa memanfaatkannya guna mendukung pariwisata. “Mudah-mudahan dunia (pandemi covid) cepat pulih, Bali pulih, dengan dukungan milenial, kami yakin bisa membangkitkan pariwisata di Bresela,” jelasnya. Pihaknya berterima kasih atas dukungan Bendesa adat Bresela. “Apalagi di desa Bresela, banyak adat memiliki asset tanah. Termasuk penglukatan milik desa adat, Beji atau Persiraman banyak,” ujarnya, bahkan, ada pararem di Desa, manakala lahan masyarakat ada Persiraman, dapat dikelola oleh Desa. (Yes-balibanknews//Gumikbali)
