Komisioner Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Kadek Ariasa, mengadvokasi siswa keterbatasan fisik bagian kaki. Siswa SMP 1 Sukawati, Si Kadek Agus Dharmayoga, diharapkan bisa diterima di SMKN 1 Sukawati untuk menekuni pelajaran komputer.
“Salah satu anak kita yang dalam keterbatasan fisik kaki lemah yang selama ini masih sekolah di SMPN 1 Sukawati bersyukur akan menyelesaikan pendidikannya sehingga wajib ada dukungan semua pihak untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya ke SMA atau SMK,” ujar Ariasa. KPPAD Bali sudah mengadvokasi agar anak itu melanjutkan sekolah ke SMKN 1 Sukawati untuk belajar tentang komputer. “Yang bersangkutan masih memungkinkan dengan kondisi keterbatasan fisik yang ada,” ujar komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Dari hasil pertemuan, Kepsek dan pimpinan SMKN 1 Sukawati sangat mendukung dan siap melayani serta memenuhi hak pendidikan anak dalam keterbatasan. “Terlebih selama ini, sekolah sudah banyak menerima anak dalam keterbatasan atau differentbility di jurusan komputer maupun seni lukis,” ujarnya. Dikatakan cukup banyak anak inklusi tamatan itu yang berkarya seperti pelukis dari Ubud dengan keterbatasan fisik yang bergiat di yayasan disabilitas di Gianyar. “Dan ada juga anak dari sukawati yang baru tamat tahun ini pinter dalam bidang komputer serta ada anak lainnya,” imbuh pengurus Yayasan Ketut Alon Ubud itu. Advokasi pendidikan inklusi oleh Komisioner KPPAD Bali Bidang Pendidikan bukan hanya untuk Kadek Agus semata, “tetapi tugas dan gerakan ini untuk mendorong semua pihak baik dari para orang tua maupun masyarakat agar berjuang bersama pihak sekolah dan pemerintah agar pemenuhan hak pendidikan dan perlindungan anak bisa terpenuhi secara optimal,” harapnya. (K.Yes/Gumikbali.com)