Catatan: Darmawijaya
Hari ini Rabu 1 Juni 2022 Gubernur Bali, Wayan Koster membuka secara resmi Peringatan Bulan Bung Karno Provinsi Bali IV Tahun 2022 di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Art Center, Denpasar dengan tema “AdiCitta Danu Kerthi” Menstanakan Air Dalam Diri, Refleksi Kepemimpinan Bung Karno. Tema yang disuguhkan sangat sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Pada visi itu terdapat makna: menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia sakala-niskala, menuju kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno; Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Ajaran Tri Sakti Bung Karno: Berdaulat Secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan berupaya diwujudkan dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali. Dalam catatan kecil ini lebih khusus pada Ajaran kedua Bung Karno, “Berdikari Secara Ekonomi”, Provinsi Bali mengupayakan memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)/ Industri Kecil Menengah (IKM) melalui Aktualisasi Ekonomi Kerthi Bali. Pertanyaannya, Bagaimana wujud “memajukan UMKM/IKM melalui Aktualisasi Ekonomi Kerthi Bali”.
Upaya memajukan UMKM/IKM dimaksud sudah digelorakan pada acara “International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) yang dilaksanakan di Grand Inna Kuta, Badung pada Oktober 2021 tahun lalu. Ketika itu Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak para akademisi dan praktisi secara aktif berperan dalam menemukan konsep dan langkah strategis baru guna pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Pandemi ini jangan hanya dipandang dengan pesimis, namun justru momentum untuk menemukan solusi terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi ini” kata Gubernur. Menurutnya, diperlukan juga kepemimpinan yang kuat dan inovatif, dibarengi dengan kreatifitas seluruh komponen serta komitmen yang tulus dan lurus. Pandemi dijadikan titik tolak, sudah saatnya Bali menata ulang perekonomian untuk menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali yang kembali pada keorisinilan, keunggulan dan ketangguhan sumber daya lokal. Terutama di sektor pertanian, kelautan dan kehutanan dan industri kerajinan rakyat branding Bali. Kemudian pariwisata akan dijadikan sektor pendukung atau benefit yang harus berpihak pada sumber daya lokal Bali.
Konsep menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali menurut Gubernur Koster adalah dengan memperhatikan potensi alam, manusia dan kebudayaan lokal Bali, terutama di sektor pertanian, kelautan dan kehutanan dan industri kerajinan rakyat branding Bali yang sudah dituangkan dalam Buku Ekonomi Kerthi Bali yang memiliki enam (6) sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali.
Enam sector dimaksud antara lain: pertama, sektor pertanian dalam arti luas termasuk peternakan dan perkebunan; kedua sektor kelautan/perikanan; ketiga sektor industry; ke empat, sektor IKM, UMKM dan Koperasi; ke lima: sektor ekonomi kreatif dan digital; dan ke enam sektor pariwisata.
Ekonomi Kerthi Bali dengan enam (6) sektor unggulan diatas akan mewujudkan perekonomian Bali yang harmonis terhadap alam, berbasis sumber daya lokal, menjaga kearifan lokal, hijau/ramah lingkungan, berkualitas, bernilai tambah, tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Dengan pola pembangunan perekonomian melalui Ekonomi Kerthi Bali akan terjadi keterhubungan langsung antar-sektor unggulan, menumbuhkan pusat-pusat perekonomian baru, meningkatkan kapasitas perekonomian Bali, menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali, sehingga secara nyata memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara sakala-niskala,”. Akankah Ekonomi Kerthi Bali kedepan terwujud?, Mari sama-sama kita upayakan!. (D Wijaya/Gumikbali.com)