LPD Desa Adat Tuka kini tumbuh dengan aset Rp 57 miliar. Di masa pandemi dan endemi, mencoba bangkit. Sebab, dalam tata kelola memakai sistem digital.

Pemucuk LPD Desa Adat Tuka, I Made Dwiantara S.E., M.M. Sabtu, 9/7/2022 (kemarin) di Kantor LPD setempat, menyatakan digitalisasi bisa berakselerasi langsung. Bahkan merchant nasabah yang mempunyai outlet memasang Qris. “Kami gunakan level 1 hingga 5 untuk gabung dalam Paiketan untuk penerapan rutinitas LPD Tuka,” ujarnya

Dalam tata kelola memperkuat inter LPD. Untuk jantung LPD adalah kredit. Maka dicegah NPL kredit bermasalah. “Dengan cara, kredit masalah di restrukturisasi kredit dengan pendampingan para nasabah agar melakukan kredit penurunan bunga,” ujarnya.

Untuk mengedukasi masyarakat, dengan membuat program khusus. “Kredit kami dimudahkan. Dalam artian suku bunga flat dan sangat ringan,” ujar dia.

Juga ada sistem deposito multi plus. Dimana bayar seluruh rangkaian bunga ke nasabah di awal. “Jadi deposan merasa pendapatan di awal. Kami juga ada produk THR dan ada tabungan sukarela. Semuanya terakomodir,” ungkapnya.

Untuk dukungan masyarakat, ada internal berupa pengawasan melekat yang dipimpin oleh Bendesa adat. Pihaknya bersama mengawasi. “Kalau eksternal kami mencari konsultan. Mengarah ke tata kelola yang benar, dari ARMS,” ungkapnya.

Pesan kepada krama Tuka, yang memiliki dana, menaruh dana baik deposito dan produk lain di LPD. Begitu pula yang membutuhkan kredit bisa mencari di LPD. “Kredit baik usaha maupun investasi. Jadi segala bentuk, semua terakomodir, semua, apapun, kami aplikasi sudah tersedia,” tutupnya. (K.Yess/Gumikbali.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *