Oleh: D.Wijaya

Secara umum orang yang terlahir di dunia pasti mendambakan hidup damai, sejahtera, kaya raya tidak menderita, miskin dan kesusahan. Lain halnya dengan Santo ini, Santo Fransiskus terlahir dari seorang pengusaha yang sangat kaya raya, rela menjalani kehidupan miskin menjadi “pertapa” dan tinggal dirumah kumuh tidak terawat. Apa yang mendasari Santo Fransiskus melakukan itu semua?.

Kisah hidup Santo Fransiskus berikut menginspirasi banyak orang, mengenai kemuliaan hatinya, sikap dan pelayanannya yang tulus kepada mahluk hidup dan kehidupan, lingkungan, pelayanannya kepada Tuhan tidak diragukan. Santo Fransiskus terlahir dengan nama Giovanni Bernardone pada 5 Juli 1182 di kota Assisi Italia, adalah anak dari seorang ayah yang bernama Pietro Bernardone seorang pedagang yang kaya raya. Sejak usia muda, Giovanni Bernardone (Santo Fransiskus) kecil sering menghabiskan waktunya dengan membaca banyak buku.

Di usia remaja 19 tahun pada 1201 Santo Fransiskus sudah mengikuti wajib militer dari Pemerintah Kota Assisi untuk persiapan ikut berperang melawan Kerajaan Perugia ketika itu. Dari wajib milter, perang dan suatu kesalahan tertentu sempat membuat Santo Fransiskus di penjara selama setahun. Setelah dibebaskan dari penjara, dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menyendiri dan meminta “penerangan kepada Tuhan”. Setelah Ziarah ke Kota Roma, ia mendapatkan “panggilan Tuhan” untuk memulihkan sebuah Gereja tua St. Damianus di Kota Assisi – Italia.

Dia rela menjual semua kuda dan semua pakaian dari toko ayahnya yang kaya raya itu, lalu memberikan hasilnya kepada Pastor untuk memperbaiki Gereja tua itu. Pietro Bernardone sang ayah tidak terima, marah besar, setelah mengetahui bahwa seluruh barang-barang yang ada di tokonya habis dijual untuk misi pelayanannya itu. Ayahnya mencoba menyadarkannya dengan ancaman dan hukuman badan, namun itu semua tidak membuatnya bergeming.

Sang ayah Pietro Bernardone sampai mengajukan permohonan kepada Uskup Agung Kota Assisi, supaya anaknya itu mengembalikan seluruh barang-barang yang sebelumnya pernah diserahkan kepada Pastor. Tetapi anaknya menolak, bahkan anaknya menanggalkan pakaian yang diberikan ayahnya, untuk kemudian merelakan dirinya menjadi miskin dan mengemis. Tidak diceritakan bagaimana Santo Fransiskus menjalani hidup miskin hingga hampir satu dasawarsa lamanya.

Ketika memasuki usia 27 tahun, pada 1209 Santo Fransiskus mendirikan Ordo Fratrum Minorum (OFM). OFM juga disebut sebagai Ordo Fransiskan, adalah sebuah Ordo keagamaan Katolik yang mengajarkan disiplin spiritual pendirinya (Santo Fransiskus). Aturan Santo Fransiskus melarang kepemilikan properti, mengharuskan anggota ordo untuk meminta-minta makanan sambil berkhotbah. Kesederhanaan yang dijalaninya dimaksudkan untuk meniru kehidupan dan pelayanan kepada Yesus Kristus. Fransiskan senantiasa melakukan perjalanan dan berkhotbah di jalan-jalan, memondok di gedung-gedung Gereja.

Di masa hidupnya yang tergolong singkat, Santo Fransiskus wafat di Kota Assisi Italia pada 3 Oktober 1226 pada usia 44 tahun. Awal mula Santo Fransiskus mendirikan OFM berawal ketika dirinya mendengar Khotbah dari Kitab Matius, dimana Yesus Kristus mengajarkan pengikutnya, bahwa mereka harus pergi dan memberitakan Injil ke seluruh Dunia, dan mereka dilarang membawa uang, tongkat, ataupun memakai sepatu. Dari kotbah itulah, Santo Fransiskus memutuskan untuk menyerahkan dirinya ke dalam kehidupan kemiskinan dan kerasulan. Dengan memakai pakaian kumal, bertelanjang kaki, tidak membawa uang, tongkat ataupun bekal, Santo Fransiskus mulai mengajarkan tentang pertobatan.

Atas pembelajaran yang diberikan olehnya, salah seorang temannya, Bernardo di Quintavalle menjadi salah satu pengikut setianya dan bergabung dengan Ordo tersebut, bahkan menyumbangkan segala miliknya untuk pekerjaan tersebut. Tidak sedikit rekan-rekannya yang lain mengikuti dan melakukan hal yang sama dengannya. Anggota Ordo persaudaraan ini semakin dikenal walau hanya numpang tinggal di sebuah Rumah Sakit Kusta di Kota Rivo Torto yang sudah tidak digunakan lagi. Pekerjaan mereka hanyalah memberikan tempat tinggal dan makan bagi orang sakit dan orang miskin, pelindung hewan-hewan terlantar, penyayang lingkungan, hidup mereka sangat mirip dengan pertapa.

Pada Tahun 1209, Santo Fransiskus memimpin pengikutnya pergi ke kota Roma, dan meminta izin kepada Sri Paus untuk mendirikan sebuah Ordo Gereja Katolik yang baru. Awalnya, keinginan dan Izin mereka ditolak oleh Sri Paus sebelumnya, akan tetapi dengan keseriusan dan kegigigannya pada akhirnya mendapatkan persetujuan juga dari Sri Paus berikutnya, Paus Innocent III. Bahkan Santo Fransiskus sempat mengadakan perjalanannya ke Kerajaan Mesir dan ke Kerajaan Filistin (Palestina) pada waktu Perang Salib kelima. Pada kesempatan itu, Santo Fransiskus berusaha meng Kristenkan Sultan Al-Kamil.

Pelajaran apa yang dapat dipetik dari cerita diatas, orang terkadang tidak peduli dengan apa yang sudah dia miliki, kekayaan, kemasyuran dan ketenaran tetapi lebih memilih bebas, berprinsip sendiri, melakukan sesuatu yang menurutnya perlu dilakukan. “Mulailah dengan melakukan apa yang perlu, lalu apa yang mungkin; dan tiba-tiba kamu melakukan hal yang tidak mungkin.” Demikian kutipan terkenal dari Santo Fransiskus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *