Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga menjabat Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta pada Sabtu 1/8/2022 (kemarin) menyebutkan angka inflasi Indonesia sebesar 4,94 persen pada Juli 2022. Menurut Sri Mulyani inflasi ini masih moderat di tengah tingginya tekanan global, dibandingkan bulan Juni sebesar 4,35 persen.

Menanggapi berita tersebut, Guru besar Ilmu Ekonomi dan Manajemen Undiknas-Denpasar, Prof Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE., M.M., ketika dihubungi gumikbali pada Selasa, 02/7/2022 menjelaskan bahwa situasi perekonomian dunia yang tidak kondusif akibat banyak negara mengalami problem pangan yang berakibat inflasi tinggi, akhirnya berdampak juga di negara kita. “Saat ini inflasi di RI sudah di atas 5%, bahkan untuk Bali hampir mendekatai 7%. Tentu ini harus diwaspadai, meski gejala resesi masih cukup jauh” ujarnya.

Professor muda kelahiran Mataram tahun 1964 ini menambahkan, kewaspadaan diperlukan agar jangan sampai meningkat terus, sebab akan berdampak pada pendapatan riil masyarakat menjadi menurun, terutama mereka yang berpenghasilan tetap, terlebih lagi mereka yang tidak stabil penghasilannya. “Akibat inflasi, tentu kebutuhan pokok yang diperoleh oleh masyarakat kelompok itu akan berkurang” jelasnya lagi.

Profesor Raka menyebutkan, Pemerintah dan otoritas yang selama ini ditugaskan menjaga inflasi adalah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang anggotanya antara lain Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan beberapa pihak terkait, “seyogyanya cepat bergerak. Barang/bahan pokok yang harganya semakin naik, tentu harus diatensi dan dicarikan solusi agar bisa menurun”. Pintanya.

“Kecuali harga itu memang naik karena kebijakan pemerintah seperti biaya transportasi yang naik akibat BBM naik, tentu tak bisa dikendalikan. Tapi kalau kenaikannya karena kurangnya supply (penawaran) maka solusinya adalah memenuhi supply agar seimbang dengan demand (permintaan)”. Komentarnya.

Di bagian akhir komentarnya, Profesor Raka berharap langkah pemerintah tepat, “secara umum, memang trend inflasi terjadi di hampir banyak negara. Kita berharap, dengan berbagai langkah yang akan diambil oleh pemerintah, kenaikan inflasi dapat direm, bahkan bisa diturunkan” tutupnya. (D.Wijaya/Gumikbali.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *