Krama Desa Adat Tegal patut berbangga. LPD Tegal merupakan LPD pertama di Badung yang menerapkan sistem digital lebih lengkap dan terintegrasi. Tentunya sistem itu menambah transparansi dan menumbuhkan kepercayaan krama.
Pemucuk LPD Desa Adat Tegal, I Putu Suryadinata S.T., yang juga selaku Ketua Paiketan LPD Badung, pada Selasa, 02/8/2022 lalu, di kantornya, menyatakan teknologi dimulai 2003. “Sistem kami sudah terintegrasi, kemudian tuntutan kebutuhan layanan masyarakat mulai 2017, gabung dengan PT. USSI sistem digitalisasi. Kami termasuk LPD yang pertama di Badung digital, bahkan ATM tanpa kartu,” ujarnya.
Penggunaan ATM, bisa melayani 24 jam sesuai kebutuhan masyarakat. “Libur bisa dilayani. Sehingga aplikasi di Android, bisa digunakan banyak nasabah,” ujarnya. Apa yang diharapkan dari teknologi digital berdampak baik pada layanan di masyarakat. “Karena ini kebutuhan masyarakat. Selain aplikasi lengkap, tentunya ketergantungan dengan penggunaan dananya selalu standby, untuk pembayaran segala macam yang bersifat digital,” jelasnya.
Kehadiran digitalisasi, dia melihat histori penggunaan ATM kian banyak pengguna. “Karena kami dekat pasar, banyak kios. Mungkin kebutuhan pembayaran yang tidak bisa online, memerlukan cash, tinggal tarik saja di ATM,” ujarnya. Pelaku UMKM sudah melengkapi diri dengan digitalisasi. “Setiap nasabah yang sudah punya rekening di LPD, kalau buka usaha tinggal daftarkan. Jauh lebih aman, karena transaksi tinggal klik di barcode, aman sekali,” ujarnya.
Jadi semua diuntungkan. Baik yang menerima atau yang membeli. Harapan ke depan, masyarakat kian percaya dengan LPD Tegal. “Kami menjadi lembaga intermediasi, karena sudah pasang Qris tiap UMKM, ataupun dalam hal penyediaan, banyak hal yang bisa dibangun memajukan masyarakat,” ungkapnya. Pihaknya terus berbenah dan pendampingan dengan PT. ARMS. “Di dalam kami perkuat dengan tata kelola yang terkini,” tutupnya. (K.yess/gumikbali.co.id)