LPD Desa Adat Gerana, Kabupaten Badung sempat melewati masa sulit ketika pandemi. Namun berkat bergabung dengan ARMS, dan atas rekomendasi Paiketan LPD. Setelah mendapat pemaparan 30 menit dari direktur ARMS, Nengah Artha, LPD bisa tetap bertahan dan tumbuh.
Pemucuk LPD Desa Adat Gerana, I Gede Bendesa Giri Saputra S.E., pada Kamis, 4/8/2022 (kemarin) di kator LPD setempat, menyatakan ARMS diibaratkan dokter yang dibutuhkan oleh LPD. “Karena sejak LPD berdiri, terjadi perubahan di dunia perbankan dan digital, kami harus mengadopsi. Kami tidak bisa lari sendiri, harus ada yang mendampingi untuk belajar,” ujarnya.
Pengurus LPD juga melapor ke Bendesa, esok hari langsung latihan. Proses pendampingan dilakukan dua harinya. “Disana kami ditemukan titik lemah LPD. Langsung cepat diambil keputusan, titik simpul masalah diselesaikan. Kami efesiensi di deposito dan tabungan. Karena beban LPD Gerana di dana pihak ketiga,” ujarnya.
Setelah dilakukan penurunan dengan pendekatan ke nasabah, sehingga satu persatu nasabah didatangi. “Langkah kami mampu menurunkan harga dasar biaya tiap bulan hampir 50 persen,” jelasnya.
LPD memberikan restrukturisasi suku buka kredit. Dari 18 persen menjadi 13 persen. “Kami berikan potongan bunga sampai 50 persen bagi yang ingin lunasi hutang. Maka kami memperoleh pendapatan sesuai RKA,” ujarnya.
Bahkan, selama pandemi, pihaknya mampu memberikan dana pembangunan kepada desa adat. “Yang membanggakan, kami buat LPN Tiap KK menitipkan uang Rp 500 ribu. Apabila penabung meninggal, maka diberikan santunan Rp 5 juta. Bagi keluarga, serta di berikan kehormatan untuk tirtayatra bagi anggota LPN mereka terbantu. Kami sudah berikan 21 Krama masing-masing Rp 5 juta,” jelasnya.
Bahkan ada biaya sesari dan ulam saat piodalan di Banjar. “Keberadaan LPD desa adat Gerana bersatu di pengelola, panureksa, kami syukur bertemu dengan ARMS,” dengan aset LPd saat ini mencapai Rp 31 miliar ujarnya. Harapan LPD, hanya 2 Banjar dengan 1500-an jiwa, LPD harus tetap ajeg hidup dan bermanfaat bagi Krama. “Karena LPD merupakan padruen Adat. Masyarakat harus memperhatikan LPD,” tutupnya. (K.yess/gumikbali.co.id)