Pada Kamis 11/8/2022 (kemarin) CALIXTO, the lndonesian Bankruptcy and Debt Restructuring Firm yang merupakan anggota dari asosiasi kurator menyelenggarakan diskusi dengan topik “Recover (Bali) Together di Prime Plaza Hotel Sanur Bali. Diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk menyelamatkan ekonomi Bali.

Hadir pada disuksi itu Wakil Gubernur Bali, Prof Dr. Tjok Oka A.A. Sukawati, Gede Agus Maha Usadha, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan lndustri lndonesia (KADIN) Provinsi Bali Bidang Pariwisata dan lnvesttment; Ryanto Piter, Akuntan Publik; Putu Subada Kusuma, Wakil Ketua Bidang Legal PHRI BPD Provinsi Bali; Yudhi Wibhisana, Advokat dan Darmawijaya Perwakilan industry BPR, Perbarindo Bali.

Wakil Gubernur Bali, Prof Dr. Tjok Oka A.A. Sukawati yang biasa dipanggil Cok Ace ini, sebagai keynote speaker pada acara itu, menjelaskan bahwa dampak pandemic covid-19 membuat luka ekonomi Bali sangat dalam “ekonomi Bali terendah di Indonesia ranking 34, baru tahun 2022 ini ranking Bali naik ke 31” ujarnya. Selanjutnya Wakil Gubernur yang pernah menjabat Bupati Gianyar ini menyebutkan “Karenaya diperlukan upaya dari berbagai pihak yang intinya bagaimana menyelamatkan ekonomi Bali” harapnya.

Forum diskusi yang diinisiasi CALIXTO, the lndonesian Bankruptcy and Debt Pestructuring Firm ini mendiskusikan bagaimana Langkah-langkah strategi financial engineering bagi sektor usaha yang mengalami kesulitan, termasuk juga bagaimana mengelola rencana exposure keuangan serta menyiapkan strategi penyelesaian sengketa utang piutang diantara pelaku usaha sekaligus sebagai langkah strategis menyiapkan solusi pemulihan kelangsungan usaha dan berujung pada keberhasilan
kesepakatan restrukturisasi yang baik.

Pada kesempatan itu, Yudhi Wibhisana yang juga sebagai advokat ini memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali terburuk sepanjang sejarah Bali sebagai daerah pariwisata di Indonesia bahkan lebih parah dari dampak Bom Bali dan Erupsi Gunung Agung. “tingkat hunian hotel pasca bom Bali menurun 20persen, pasca erupsi Gunung Agung menurun 60 persen. Sedangkan paca masa Covid19 justru 90persen hotel di Bali tutup” jelasnya.

Dari semua narasumber yang hadir sepakat bahwa, pemulihan kegiatan pariwisata menjadi kunci utama bagi pemulihan perekonomian di Bali. “dari hasil diskusi ini perlu adanya rekomendasi kepada regulator, pemerintah pusat agar supaya ada kebijakan khusus untuk dapat memulihkan pariwisata dan perekonomian Bali. (D.wijaya/Gumikbali.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *