Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli, meminta Lembaga Perkreditan Desa (LPD) meningkatkan prestasi kerja dan kesungguhan kerja untuk membenahi LPD. Dalam situasi tertatih, pengurus hingga panureksa diminta berbenah, sehingga bisa berjalan sesuai harapan bersama.
Bendesa Madya MDA Kabupaten Bangli, Ir. Jro Ketut Kayana, MS, pada, Jumat, 19/8/2022 (kemarin) di kantor MDA Bangli, menyatakan dalam meningkatkan perekonomian adat, sektor riil juga perlu dirintis oleh adat. Sektor riil sinergi dengan LPD yang ada secara finansial. “Krama desa diharapkan juga ikut menyokong LPD. Bagaimana caranya buat suasana kondusif sehingga petugas LPD bisa bekerja nyaman jangan saling menyalahkan, kasih masukan dengan mekanisme yang baik,” ujarnya. Apabila ada Krama yang tidak puas, diminta datang ke kantor, mencari prajuru, panureksa. “Komunikasi yang penting. Kami support LPD agar berjalan baik,” ujarnya.
MDA tiap saat, diundang atau tidak diundang, disampaikan tuntutan dan pembinaan. “Yang rutin adalah peningkatan kapasitas, tiap tahun ada karena dibiayai APBD Semesta Berencana, termasuk peningkatan petugas,” ujarnya. Bagi LPD bermasalah, MDA menyarankan fokus memperbaiki. “Kalau LPD tidak jalan, pikiran kita bagaimana bisa berjalan. Sangat disayangkan, ketika LPD kolap malah mencari alasan yang menyebabkan posisi terpuruk,” ujarnya.
Jangan sampai juga, antara prajuru adat dengan pengelola LPD saling ‘cureng’, saling mencurigai. “Ini sering terjadi. Semestinya prajuru mendampingi, menguatkan justru mencari kesalahan,” ujarnya.
Di Bangli, ada 6 LPD bermasalah di Bangli. “Kami dalam waktu dekat, akan ketemu dengan LPLPD untuk satukan langkah, satukan persepsi apa langkah yang diambil, langkah riil cepat mengatasi masalah LPD,” ujarnya.
Harapan ke depan, pihaknya meminta LPLPD dan BKS saling berkoordinasi. “Harus diingat LPD adalah lembaga kepercayaan, kalau kepercayaan terganggu LPD akan terancam. Oleh sebab itu ditata LPD yang bermasalah coba dibicarakan dengan baik. Demi menghindari adanya ketidakpercayaan,” pintanya. Pihaknya mengimbau agar masyarakat turut menjaga LPD. “Masalah keuangan, dimanfaatkan bersama sebelum memilih lembaga keuangan lain,” tutupnya. (K.yess/gumikbali.co.id)