Desa Sidan, Kecamatan Gianyar dikunjungi Kepala Badan Pangan Nasional, dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Sidan diharapkan bisa menjadi contoh bagi Desa lain. Khususnya dalam hal menjaga ketahanan pangan.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo pada Senin, 5/9/2022 di Resto Kissidan, menyatakan pandemi berdampak pada pariwisata. “Kepala BI sudah tebar benih disini. Jadi dalam dua tiga bulan bisa dirasakan manfaatnya,” ujarnya. Apabila Dinas Pertanian bisa hadir, maka akan sangat baik. Bahkan, hasil pertanian organik, beragam, bergizi seimbang. “Teman di Bali hebat bisa melakukan ini,” ujarnya.
Untuk menu yang disajikan, berupa sayur dan padi organik akan mampu mempertahankan ketahanan pangan. “Cadangan pangan ada di rumah tangga, di pedagang dan lainnya. Contoh di rumah tangga punya 5 kilo saja, maka sudah jadi cadangan pangan,” jelasnya. Dia berharap, masyarakat Bali menanam untuk Bali dulu. “Kalau lebih baru di ekspor,” pintanya. Dia berharap ada pilot project dengan melihat potensi daerah sehingga bisa dicopy daerah lain. “Tahun depan, saya minta ada dana untuk ke daerah. Tinggal daerah mengajukan anggaran,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyatakan BI sudah menyebar puluhan ribu bibit di Bali bersama pemerintah provinsi Bali. “Kami harap di Sidan, konsisten. Dari beras, pisang, jeruk. Kalau Bali kekurangan makanan sangat ironis. Bisa beli dari Bangli, Tabanan. Makanan juga sehat, ada ikan dan sayur mayur, ada sayur kelor,” ujarnya.
Perbekel Sidan, Made Sukra Suyasa, menyatakan rombongan Badan Ketahanan Pangan meninjau Bumdes, TPS3R berakhir istirahat makan siang di Kissidan Resto. “Kami berikan apresiasi kepada kepala badan ketahanan pangan nasional. Sekaligus beliau menikmati makanan,” ujarnya. Rombongan menilai hidangan yang disajikan bermutu, sehat dan aman. “Harapan kami dari Kementerian yang hadir adalah berkah. Ini jadi ajang promosi bahwa Sidan mengembangkan pertanian organik,” tutupnya. (K.yess/gumikbali.co.id)