Minuman berbahan local Bali, arak Bali diterima hotel group marriot dan The Apurva Kempinski Bali sebagai minuman yang disajikan kepada wisatawan. Hal itu dipastikan setelah Area Vice President Marriot –Indonesia, Ramesh Jackson bersama General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Direktur PT Dewan Arak Bali, I Nyoman Juli Arsana disaksikan Gubernur Bali Wayan Koster, Bupati Karangasem, Gede Dana dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Trisno Nugroho di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar pada Rabu (Buda Umanis, Prangbakat) 7/9/2022 (kemarin).

Dalam nota kesepahaman disebutkan, bahwa PT Dewan Arak Bali sepakat memasarkan atau mensuplai minuman mengandung etil alcohol yang menggunakan bahan baku minuman fermentasi dan atau destilasi khas Bali yang diproduksi dengn tata kelola sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

Usai penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, arak tradisional lokal Bali mengalami perkembangan sangat pesat baik dari sisi kualitas, rasa hingga kemasan yang semakin baik. “Saya berharap tidak berhenti untuk membeli satu produk Bali. Tapi beras, telur, garam, ikan, daging, jeruk, manggis, salak, hingga sayur Bali juga dibeli, supaya wisatawan itu full mendapatkan suasana Bali, ,” ucapnya.

Gubernur Koster berharap nota kesepahaman ini dijalankan secara konsisten dan segera diikuti oleh pelaku usaha lainnya. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Trisno Nugroho menyatakan kerjasama dengan jaringan Marriot Group Hotel Bali dan The Apurva Kempinski Hotel Bali sudah menjalani prosedur yang baik, dan setelah dicoba ternyata produk arak Bali sudah memenuhi syarat untuk dihadirkan di hotel-hotel bertaraf internasional tersebut.

“Saya harapkan produk lokal Bali lainnya yang ada juga bisa masuk seperti harapan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster. Bank Indonesia juga ingin ekonomi Bali bergeliat, karena saat ini bukan tahun yang mudah melihat kondisi dunia sedang bergejolak, namun Kita harus berkolaborasi untuk bangkit,” ucapnya. Trisno Nugroho mengatakan, Bali saat ini mengalami Inflasi tetapi tidak terlalu tinggi. Sementara Negara Amerika, Eropa, Cina sedang menuju resesi sehingga pertumbuhan ekonomi dunia menurun. Dengan bangkitnya ekonomi Bali maka diyakini akan membuat semua pihak tersenyum. (Sumber: rri.co.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *