Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan menuntaskan permasalahan gangguan rantai pasokan. Menurutnya, menyelesaikan persoalan rantai pasokan untuk mencegah potensi tingkat inflasi. “Kita akan merespons inflasi. Respons itu terutama berasal dari gangguan pasokan,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara Bloomberg Recovery and Resilience di Jakarta, Senin, 12/9/2022 (kemarin).
Upaya menyelesaikan gangguan rantai pasokan, Presiden Joko Widodo meminta gubernur dan walikota agar menelusuri penyebab tekanan harga komoditas. Sementara pada harga energi, kata dia, upaya yang ditempuh pemerintah adalah dengan menyesuaikan harga bahan bakar bersubsidi. “Tak memungkiri keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi pasti akan meningkatkan inflasi administered price. Namun tetap harus dilakukan untuk melepaskan tekanan pada anggaran,” jelasnya.
Bank Indonesia sebagai otoritas dari sisi moneter pun turut menetapkan kebijakan untuk mengelola ekspektasi inflasi serta stabilitas rupiah. Mengingat, saat ini Indonesia dan banyak negara sedang menghadapi dolar yang sangat kuat. Sri Mulyani menuturkan depresiasi rupiah sekitar 4,5 persen tahun ini masih relatif moderat. Menurutnya, dibandingkan banyak negara lain seiring kinerja neraca pembayaran yang cukup baik. “Neraca perdagangan mengalami surplus selama 27 bulan. Hal itu cukup baik dibandingkan negara lain,” kata Sri Mulyani. (Sumber: rri.co.id)