Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengajak kaum muda atau milenial untuk mau berkecimpung di dunia pertanian. Sebab, potensi pertanian Indonesia ibarat emas bernilai 100 karat. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menekankan itu. “Bukan emas 24 karat, karena bisa dapat duit setiap hari, tergantung komoditasnya,” katanya kepada Pro3 RRI, Rabu (28/9/2022).
Terlebih, lanjutnya, dengan kecanggihan teknologi saat ini, para petani, khususnya petani milenial dapat bekerja dengan efisien. Teknologi juga dapat mendongkrak produktivitas, dan kualitas produk pertanian, sekaligus menjamin kontinuitasnya. “Anak-anak muda kita tidak perlu dekil, kotor,” ujarnya. “Tetapi menggunakan internet of think ya, dia bisa bekerja dari rumah, tapi bisa menghasilkan duit yang banyak.”
Di saat yang sama, tambah Dedi, pemerintah juga menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bantuan modal bagi para petani. “Ini upaya pemerintah untuk menggenjot produksi pertanian para kawula muda.” Kementan mencatat hanya 29 persen dari total jumlah petani 33 juta orang, yang usianya di bawah 45 tahun. “Regenerasi petani dari petani tua ke petani muda atau petani kolonial kepada petani milenial adalah suatu keniscayaan,” ucapnya. (sumber:rri.co.id)