Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Melani Leimena Suharli menggelar sosialisasi Holding BUMN sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Masa Depan. Yakni sosialiasi literasi dan inklusi keuangan BRI mengusung tema ‘Peran Terdepan BRI Dalam Mendorong Inklusi Keuangan’.

“Inklusi Keuangan adalah kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya didampingi anggota DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan dan para pelaku UMKM binaanya, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu 8/10/2022 (kemarin).

Melani menilai, inklusi keuangan ini sangat penting untuk masyarakat, karena mampu memberikan banyak manfaat. Karena dapat dinikmati banyak masyarakat, regulator, pemerintah dan pihak swasta. “Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, mendukung stabilitas sistem keuangan. Mengurangi shadow banking atau irresponsible finance (pihak perantara keuangan yang memfasilitasi kegiatan perbankan tetapi tidak mematuhi regulasi yang berlaku,” ucap Melani.

Oleh sebab itu, Melani menuturkan, seluruh perbankan perlu melaksanakan setidaknya dua hal penting. Yaitu literasi keuangan dan inklusi keuangan. “Literasi Keuangan merupakan tingkat pemahaman masyarakat mengenai produk maupun jasa keuangan. Dan, Inklusi keuangan merupakan tingkat akses masyarakat terhadap produk maupun jasa keuangan,” ujarnya.

Melani mengatakan, ke depan seluruh masyarakat Indonesia perlu mendukung visi BRI dalam mencanangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024. “Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19 persen. Atau meningkat dari 67,8 persen pada 2016,” ucap Melani.

“Dalam mewujudkan peningkatan inklusi keuangan harus pula diiringi dengan peningkatan literasi keuangan. Di mana menurut data OJK literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen pada 2019, meningkat dari 29,7 persen pada 2016,” kata Melani.(sumber:rri.co.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *