Bangli merupakan salah satu Kabupaten sebagai pusat peradaban Bali kuno yang dibuktikan dengan penemuan berbagai lontar-lontar Bali Kuno. Bangli juga memiliki sumber daya alam yang melimpah, berbagai kebudayaan, kearifan lokal masyarakat yang masih terjaga hingga kini.
Salah satu tradisi masyarakat yang masih lestari hingga kini adalah upacara Ngingu Pengangon yang diselenggarakan oleh Subak Bangbang Let Desa Adat Bangbang, Kecamatan Tembuku, pada Redite Kliwon Watugunung, Sasih Kapat, Minggu 16/10/22 (Kemarin)).
Bendesa Adat Bangbang I Wayan Sutama dalam kesempatan tersebut menjelaskan “Upacara Ngingu Pengangon adalah Upacara yang dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat setempat, sebagai wujud syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Rare Angon.” Upacara dilaksanakan lima tahun sekali dengan menggunakan wewalungan godel (sapi muda) sebagai sarana upacara pecaruan. Upacara ini juga dirangkaikan dengan kegiatan megibung (makan bersama) di area persawahan Subak Bangbang Let.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta hadir dalam upacara tersebut, didampingi Wakil Bupati Wayan Diar, Anggota DPRD Provinsi Bali Nyoman Budi Utama, Ketua DPRD Bangli Ketut Suastika, Anggota DPRD Bangli Nyoman Kartika, Camat Tembuku, Perbekel Desa Bangbang, serta tokoh masyarakat setempat. Bupati mengatakan “upacara ini merupakan bentuk implementasi pelestarian budaya dan tradisi dalam menjaga alam Bali beserta isinya khususnya di Kabupaten Bangli, yang sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Kabupaten Bangli menuju Bangli Era Baru.” Selanjutnya bupati menyampaikan “Upacara ini juga merupakan warisan adiluhung dari para leluhur kita, yang harus kita pertahankan, kita harus mensyukuri karunia yang sudah diberikan”. Ujar Sedana Arta.
Bupati Sedana Arta juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan, agar tidak ada lagi masyarakat yang menanam rumput gajah di pinggir jalan yang mengakibatkan air got masuk ke jalan raya dan mengakibatkan jalan rusak. “Mari bersama-sama jengah membangun Bangli, pupuk selalu semangat kegotongroyongan, jadikan Bangli lebih baik untuk kedepannya”. Tutupnya. (D.Wijaya/gumikbali.co.id)