Catatan Kecil: D.Wijaya

Pada Agustus 2023 lalu dunia politik tanah air dihebohkan dengan sejumlah laporan polisi terkait dugaan penghinaan oleh seorang pengamat politik (RG) kepada Presiden Indonesia, yang menyebutkan Presiden RI dengan kalimat “bjg tll”.

Sebagai pribadi yang jauh dari hiruk pikuk politik, keseharian hanya bergelut dalam geliat mikro ekonomi, merasa ada yang kurang nyaman dan khawatir akan ekses negatif akibat gaduh politik sambut pemilu 2024 mendatang. Politik itu harus diakui memang penting. Benar dikatakan orang, bahwa semua disekitar kita ini adalah produk politik. Sejak lahir, dari bangun tidur hingga tidur lagi dan seterusnya, diatur oleh Negara melalui peraturan perundang-undangan yang adalah produk politik tadi. Dari sudut ekonomi ijinkan juga ada pendapat yang menyebutkan bahwa semua disekitar kita, dari bagun pagi hingga pagi lagi tidak luput dari masalah ekonomi. Disiplin ilmu yang lain juga berhak mengikuti cara berpikir yang sama diatas.

Catatan kecil ini untuk mengingatkan diri sendiri, bahwa diantara hiruk pikuk politik itu diujungnya adalah kemerdekaan, keamanan dan kedamaian semesta alam. Kemerdekaan menyampaikan pendapat tanpa mengganggu keamanan, ketertiban dan menuju kedamaian umat manusia satu dengan yang lainnya.

Manusia berdasar teori antroposentrisme dengan mudahnya berdalih bahwa manusia adalah mahluk yang utama, punya pikiran bebas, ucapan dan prilaku tanpa peduli pada sekitar, pada yang lain. Lingkungan tidak hanya diluar species manusia tapi juga seisi jagat raya ini, termasuk hubungan manusia satu dengan yang lainnya.

Sekiranya boleh berpesan kepada para pegiat politik dan juga yang lainnya, ketika berbicara dan berprilaku tetaplah mengedepankan etika dan kesantunan untuk menuju pada persatuan, perdamaian semesta dan kesejahteraan umat manusia. Kesantuntan dan etika berlaku pada ucapan dan tindakan, bukan pada pikiran. Pikiran bebas merdeka, tapi ucapan dan tindakan butuh etika dan kesantunan.

Untuk menyelaraskan catatan kecil ini, ijinkan penulis menyitir syair berikut ini. “Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta” (Kahlil Gibran).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *