Catatan Kecil: D.Wijaya
=======================
Kebiasaan itu adalah sesuatu yang biasa dikerjakan, kebiasaan sebagai suatu pola atas situasi tertentu, yang dilakukan secara berulang untuk hal yang sama. Melakukan kebiasaan-kebiasaan baru utamanya kebiasaan baik tidaklah mudah, selalu saja “digoda” untuk kembali dan kembali pada pola-pola lama yang tidak baik. Diperlukan keberanian, niat yang kuat untuk memulai membangun kebiasaan baru, mulai dari hal-hal dan langkah kecil baru. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang positif terus dipertahankan dan levelnya terus tingkatkan agar lebih mengkristal menjadi kuat.
Membangun kebiasaan baik ibarat mendaki gunung dengan beban berat dipundak, terasa berat menuju puncak. Sesampainya dipuncak akan didapati kepuasan sekaligus kebanggaan pada proses pendakiannya itu. Namun masih perlu diingat, bahwa angin dipuncak jauh lebih deras daripada di bawah. Jangan pula terlena pada angin sepoi-sepoi yang dengan mudah membuat lupa diri dan “tertidur”. Euporia berlebihan dan sanjungan yang tidak terkendali adalah racun merayu kantuk dan bikin tertidur yang akhirnya dengan mudah menjerumuskan sejatuh jatuhnya ke lembah terendah.
Seorang psikoterapis Amy Morin, pernah berkata “You need good habits, but it only takes one bad habit to limit your progress”. Anda memerlukan kebiasaan yang baik, namun hanya diperlukan satu kebiasaan buruk untuk membatasi kemajuan anda. Hambatan baik yang datang dari luar maupun dari diri sendiri selalu mengintai. Mulai dari kebiasaan suka mengeluh, banyak menyalahkan pihak lain, rasa takut yang tidak beralasan, kurang komitment, banyak omong kurang bertindak dan tidak mau belajar, semua itu dapat menghabat keberhasilan. Diperlukan kekuatan mental untuk bisa menghadapi hambatan-hambatan diatas.
Amy Morin mengatakan bahwa mental yang kuat itu pondasinya: percaya diri, tangguh, tekun, sadar diri dan disiplin. Segala bentuk pencapaian dan prestasi diupayakan dengan tekun dengan percaya diri. Percaya bahwa dirinya mampu mengemban tugas yang dibebankan kepadanya, baik beban yang sengaja dia buat sendiri atau beban diberikan oleh orang lain. Orang ini juga kokoh, tangguh dan selalu siap sedia melakukan yang terbaik yang mereka mampu. Dengan tekun mengupayakan apa mimpi-mimpi yang ingin mereka capai. Orang ini juga siap bekerja keras tanpa melulu mengharap hasil. Sejatinya orang ini menyadari benar bahwa dirinya sendiri tidaklah sempurna, masih banyak kekurangan. Keterbatasan tidak menyurutkan semangat untuk tetap konsisten mengupayakan yang terbaik, selalu belajar dari apa yang dia lalui dan disiplin tidak goyah memegang prinsip dan norma-norma berlaku.
Amy Morin sang psikolog yang juga penulis diatas juga mengatakan bahwa ketika seseorang mampu melepaskan pemikiran yang menghambat dirinya, maka dia akan dapat mencapai prestasi luar biasa, “bahwa pikiran dapat menjadi aset terbesar atau bahkan musuh terburuk dalam hidupnya”.