Catatan kecil: D.Wijaya
======================
Penderitaan adalah perasaan tidak nyaman, kebencian, dan juga rasa sakit, kebalikannya adalah kesenangan atau kebahagiaan. Penderitaan dapat bermacam macam bentuknya, diantaranya: sakit secara fisik, sulit tidur, sulit focus, cemas berlebihan, takut. Singkatnya ketidak senangan dan ketidak bahagiaan seseorang adalah penderitaan.
Efek penderitaan seseorang antara lain mudah tersinggung, masalah kecil jadi besar, hidup jadi tidak enakan, over sensitive, gampang putus asa, batinnya rapuh. Dalam spirit dan filosofi masyarakat Bali (Hindu) hidup itu dari lahir sudah membawa empat bekal (bekel-bhs Bali) yang disebut Catur bekel dumadi. Catur bekel dumadi terdiri dari: Suka, Dukha, Lara dan Pati.
Suka itu rasa senang, dukha itu kesedihan, lara itu penderitaan dan pati itu kematian. Satu dari empat bekal itu secara umum dimaknai sebagai kesenangan (suka) atau keadaan baik. Tiga sisanya adalah ketidak senangan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia.
Mengapa manusia menderita, semua itu karena pikiran. Pikiran adalah sumber dari kebahagiaan sekaligus juga sumber penderitaan. Ada tiga hal dari pikiran yang menjadi sumber penderitaan. Yang pertama, pada umumnya manusia tidak benar-benar memahami peran pikiran. Pikiran yang melompat-lompat kemasa lalu atau atau melompat kemasa depan, memikirkan berlebih pada apa yang belum dimiliki dapat berakibat pada ketakutan, kecemasan, dan berujung pada penderitaan.
Penyebab kedua adalah jalan pikiran yang tidak memahami keberadaan duniawi. Semua disekitar kita terus berubah, muncul, bertahan sementara kemudian hilang. Tidak ada yang kekal semuanya akan hilang pada waktunya. Berhentilah mengontrol semua yang ada diluar kita, duniawi secara berlebihan, semua tidak bisa dimiliki sepenuh dan selamanya seperti maunya sendiri. Semua itu adalah kemelekatan, semuanya numpang lewat dan mati. Kemelekatan berujung pada stress dan lagi-lagi berujung penderitaan.
Ketiga adalah ketika manusia tidak mampu mengontrol pikiran dan tubuhnya. Selain pemberian Illahi bawha tubuh manusia adalah sisa-sisa dari apa yang mereka makan sampai dengan hari ini. Demikian juga, manusia adalah adalah hasil dan sisa sisa dari apa yang mereka ketahui dari membaca, mendengar dan pahami sepanjang hidupnya. Tubuh dan pikiran manusia adalah sisa-sisa makanan dan pengetahuan yang mereka konsumsi selama ini. Terkait peran pikiran, Stephen Covey sang penulis dan motivator Amerika pernah berkata “Jika kamu mulai berpikir masalahnya ada ‘di luar sana’, hentikan dirimu. Pikiran itulah masalahnya”.