Indonesia ditargetkan dapat menjadi contoh dunia terkait komitmen dan peran aktif negara dalam penanganan sampah plastik di laut. Hal itu disampaikan Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rofi Alhanif.
“Kami mendapat arahan agar Indonesia menjadi lead di ASEAN dan global, memberikan contoh penanganan sampah plastik di laut. Dimana, pada saat Indonesia menjadi keketuaan ASEAN, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ingin Indonesia mengambil inisiatif,” kata Rofi kepada wartawan di Kantor Kemenko Marves Jakarta, Senin (16/10/2023).
Rofi mengatakan, pemerintah telah sepakat untuk menyelenggarakan ASEAN Conference for Combatting Plastic Pollution (ACCPP) 2023. Forum tersebut untuk memfasilitasi koordinasi ASEAN untuk menyiapkan posisi negara ASEAN dalam pembahasan di tingkat global.
“Mudah-mudahan, tahun 2024 targetnya sudah keluar Plastic Treaty. Istilahnya itu kesepakatan global untuk mengakhiri polusi,” ujar Rofi, menjelaskan.
Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya agar perjanjian global itu tidak berbenturan dengan kepentingan nasional untuk pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, Ia meyakini titik temu antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan dapat terwujud.
“Memang tidak mudah mencari formulasinya, tetapi pasti kita akan sampai ke sana. ASEAN anggotanya mayoritas adalah negara berkembang yang memiliki kondisi perekonomian berbeda dengan negara-negara maju,” ucap Rofi, mengakhiri. (sumber: rri.co.id)