Rupiah Berisiko bergerak melemah terhadap dolar AS hari ini. Pada Senin kemarin, rupiah ditutup menguat 0,26 persen atau 40,5 poin ke level Rp15.594 per dolar AS.

“Menjelang rilis data Inflasi konsumen bulan Januari di Amerika Serikat nanti malam, rupiah bisa bergerak melemah terhadap dolar AS. Data inflasi konsumen ini bisa mengubah ekspektasi pasar soal waktu pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra dalam analisisnya, Selasa (13/2/2024).Konsensus pasar, tambah Ariston, memperlihatkan ada kenaikan inflasi yang lebih rendah dari sebelumnya. Pelaku pasar mewaspadai hasil yang lebih tinggi dari perkiraan.

“Bila hasilnya menunjukkan angka yang lebih tinggi, pasar akan berekspektasi pemangkasan suku bunga akan dilakukan lebih lama lagi. Kondisi itu akan mendorong dolar AS menguat lagi,” ucapnya. Selain itu pasar mungkin juga mengambil sikap wait and see, menunggu hasil hitung cepat pemilu. Sikap ini, ujar Ariston, bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

Potensi pelemahan rupiah hari ini, menurut Ariston, ke arah Rp15.630. Sedangkan potensi support di kisaran Rp15.560 per dolar AS.(Sumber:rri.co.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *