Demonstrasi yang melebar rusuh yang terjadi di Jakarta dan berbagai daerah pada akhir Agustus 2025 menjadi alarm serius bagi stabilitas ekonomi nasional. Gejolak sosial tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi secara langsung, tetapi juga menekan kepercayaan pasar serta mengganggu aktivitas perekonomian sehari-hari.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana S.E., M.M. mengkhawatirkan dampaknya pada ekonomi nasional. “kerusuhan yang meluas dapat menjadi ancaman nyata bagi stabilitas ekonomi nasional jika terus berlanjut.” katanya.

Dampaknya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga lebih dari 2 persen, sementara nilai tukar rupiah melemah mendekati IDR 16.500 per USD. Tren ini menjadi sinyal bahwa ketidakpastian politik dan keamanan dapat dengan cepat berimbas pada sektor keuangan.

Menanggapi kondisi yang ada, Profesor kelahiran Mataram ini menyebut “Kondisi itu dapat menggerus kepercayaan publik thd kemampuan pemerintah menjaga stabilitas makro ekonomi. Situasi tersebut skaligus menjadi peringatan bahwa faktor non-ekonomi, sepertt keamanan dan politik, dapat memicu guncangan yang lebih besar daripada variabel ekonomi itu sendiri.” Jelasnya.

Prof Raka mengingatkan kepada kita semua untuk waspada dampaknya pada UMKM, “yang paling perlu diwaspadai adalah dampaknya terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja dan menopang konsumsi rumah tangga.” jelasnya lagi. //D.Wijaya/Gumikbali.co.id

/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *