Menjelang Hari Raya Kuningan, saat umat Hindu mempersiapkan penyambutan cahaya suci sebagai penutup rangkaian Galungan, sebuah kisah keteguhan hidup kembali terkuak dari sebuah rumah kecil di Banjar Pokas, Blahbatuh, Gianyar. Di rumah sederhana itu, kehidupan empat bersaudara berjalan dalam diam yang panjang sejak takdir menguji mereka dengan cara yang tidak mudah.

Ayah mereka berpulang pada 2022 akibat tumor, meninggalkan bayang-bayang kehilangan yang sulit dijelaskan oleh kata-kata. Tak lama kemudian, sang ibu memilih menempuh jalan baru dengan membangun rumah tangga lain. Sejak itu, dunia anak-anak ini terasa pincang, seperti meja tua yang kehilangan dua kakinya sekaligus tetap berdiri, tetapi goyah dan penuh perjuangan.

Namun, pagi itu, cahaya harapan kembali mengetuk pintu rumah mereka.

Sembako, Uang Saku, dan Tabungan Masa Depan untuk Si Bungsu

Dalam suasana penuh kehangatan, Redaksi Newsyess.com bersama Bank Surya Ubud datang membawa paket sembako, , uang saku, hingga tabungan “SIMPEL” atas nama si bungsu I Ketut Candra Mahaputra (5) dengan saldo hingga Bulan Nopember 2025 sudah mencapai Rp 822 .000. Tabungan kecil itu diserahkan sebagai bekal untuk masa depan, sebagai simbol bahwa mimpi anak-anak tidak boleh berhenti hanya karena kehidupan pernah menghantam mereka terlalu keras.

Empat bersaudara itu I Wayan Aditya Juli Prasetia (16), Ni Kadek Citra Pratiwi (13), I Nyoman Trisna Daniswara (9), dan Candra (5) dan kini kempat ank yatim ini di asuh iwaknya. 
menyambut kehadiran rombongan dengan mata berbinar. Dalam sorot mata mereka, tersimpan cerita tentang anak-anak yang terlalu cepat mengenal kehilangan, namun tetap menyisakan ruang untuk berharap. (sumber & lengkapnya di newsyess.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *