Klungkung — BPR Sari Jaya Sedana menggelar pelatihan internal bertema Sosialisasi dan Implementasi Penerapan Strategi Anti Fraud, APU PPT, dan PPPSPM pada Sabtu, 13 Desember 2025, di Kenyeri Garden & Shala, Semarapura Kauh, Klungkung.
Narasumber kegiatan, I Made Darmada, S.E., menegaskan bahwa kepercayaan merupakan fondasi utama dalam industri jasa keuangan. “Keberlanjutan lembaga keuangan sangat ditentukan oleh tingkat kepercayaan masyarakat. Karena itu, pengelolaan risiko dan kepatuhan tidak boleh hanya dipahami sebagai kewajiban teknis, tetapi harus menjadi bagian dari integritas dan tata kelola,” ujarnya.
Darmada menjelaskan bahwa regulator, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh pelaku Sektor Jasa Keuangan untuk memenuhi lima pilar dalam penerapan APU PPT dan PPPSPM. “Lima pilar tersebut mencakup pengawasan aktif Direksi dan Komisaris, kebijakan dan prosedur tertulis, pengendalian internal, sistem informasi manajemen, serta penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan berkelanjutan,” jelasnya.

Menurutnya, penerapan Customer Due Diligence (CDD) dan Enhanced Due Diligence (EDD) menjadi langkah penting dalam mengenali nasabah, terutama bagi nasabah berisiko tinggi. “Proses CDD, EDD, dan prinsip Know Your Customer bertujuan memastikan transaksi berjalan sesuai profil nasabah sekaligus mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme,” kata Darmada, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Rumah Sakit Manah Shanti Mahottama, BLUD Provinsi Bali.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya memahami teori Fraud Triangle dalam upaya pencegahan kecurangan. “Fraud terjadi karena tekanan, peluang akibat lemahnya pengendalian internal, dan pembenaran dari pelaku. Karena itu, penguatan sistem, pengawasan berjenjang, dan budaya integritas menjadi kunci utama pencegahan fraud,” tegasnya.

Melalui pelatihan ini, BPR Sari Jaya Sedana menegaskan komitmennya untuk membangun budaya kepatuhan dan integritas secara menyeluruh sebagai tanggung jawab bersama seluruh insan BPR, guna menjaga kepercayaan masyarakat dan keberlanjutan lembaga.(D.Wijaya/Gumikbali.co.id)
