Oleh: D.Wijaya
Secara umum orang menyebut masalah itu adalah kesenjangan, suatu pernyataan tentang keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pandangan akademisi menyebutkan masalah itu adalah sesuatu yang membutuhkan alternatif jawaban.
Teori fungsionalis dari Emile Durkheim dkk, berpandangan bahwa setiap bagian pada masyarakat punya fungsi masing-masing dan untuk membangun tatanan sosial yang harmonis dan stabil, memerlukan kerjasama satu dengan yang lainnya. Apabila fungsinya tidak jalan, maka akan timbul masalah. Dalam teori konflik, masalah sosial itu muncul karena adanya eksploitasi kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah. Lain lagi teori Interaksi Simbolis, bahwa masalah sosial itu muncul karena pergaulan dengan pelanggar hukum dan adanya pelabelan karakter yang buruk.
Dari keseluruhan masalah yang dihadapi manusia dimuka bumi ini, bahkan dengan pendekatan teori apapun, wujud rupa dan jenis dari masalah itu dari waktu ke waktu sama. Wujudnya adalah sebentuk respon: ketakutan, kekhawatiran, amarah, kecewa, ketidaksukaan, kesepian, kebencian, dan sejenisnya, hanya saja “bungkusnya” berbeda. Bungkus, kemasan atau kejadian yang berbeda dalam dimensi ruang, waktu atau kejadian yang berbeda. Bungkus inilah yang membuat masalah itu: dirasakan atau tidak dirasakan, berbeda antara orang satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya penyebab timbulnya masalah adalah adanya keinginan dan harapan dari setiap individu, “Masalah itu ada karena adanya keinginan atau harapan”. Karena berharap sesuatu, ingin suasana tenang, damai dan berjalan lancar, namun kenyataannya yang terjadi sebaliknya, akhirnya masalah muncul. Sebenarnya “wujud dari masalah itu tidak akan pernah ada kalau tidak punya harapan atau keinginan”
Apakah mungkin manusia tidak punya keinginan, harapan?.
Harapan adalah bentuk transformasi atas perjalanan hidup manusia. Jika harapan itu tidak ada, maka proses transformasi terhenti dan hidup kita tidak jelas. Hidup memang tidak akan lepas dari berbagai tuntutan yang ingin terpenuhi. Jika dalam proses hidup ini tidak memilik orientasi, harapan, maka hidup akan berjalan tanpa arah, terombang ambing tidak jelas. Konon, manusia dapat bertahan hidup 40 hari tanpa makan, dapat bertahan hidup 3 hari tanpa minum, tapi jika tidak ada harapan manusia ini dapat disebut sudah menemui ajalnya sebelum nafasnya berhenti.
Sepanjang kita hidup dimuka bumi ini, masalah pasti selalu ada dan bentuknya hanya berupa ketakutan, ketidaknyaman, ketidak sukaan dan sejenisnya. Untuk mengimbangi ini, selain diperlukan upaya penyelesaiannya, jangan terlalu berharap berlebihan atas apa yang terjadi. Dimana dan kapanpun orang berada, masalah pasti akan selalu ada, dan demikian juga cahaya penyelesaian juga ada. Yang menjadikan masalah itu tidak lagi ada, ketika kita tidak lagi punya harapan dan keinginan yang berlebih. Selalu berpikir dan berupaya baik, Demetria Devonne Lovato (Demi Lovato) sang penulis lagu, dan aktor Amerika mengatakan, “Tidak peduli apa yang kamu alami, ada cahaya di ujung terowongan.”