Kementerian Perindustrian merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) untuk September 2023 yang berada di level 52,51. Indeksnya menurun dibandingkan pada Agustus 2023 yang tercatat 53,22.
Itu artinya IKI telah mengalami penurunan tiga bulan berturut-turut. Namun Kementerian Perindustrian menyebut, penurunan itu tidak mengkhawatirkan.
“Memang IKI menurun tiga bulan berturut-turut, tapi masih di level ekspansif. Jadi tidak perlu khawatir, industri manufaktur Indonesia masih begerak cepat dibandingkan negara lain,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangan pers di kantor Kemenperin, Jumat (29/9/2023).
Menurut Febri, penurunan disebabkan karena perlambatan ekonomi global dan menurunnya harga sejumlah komoditas di pasar dunia. Misalnya harga nikel, CPO, dan loga mulia yang menyebabkan permintaan untuk industri juga menurun.
Dari 23 subsektor industri, 18 subsektor berada di level eskpansi dengan share 88,2 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas Triwulan II-2023. Subsektor industri yang mengalami eskpansi yang terbesar adalah industri kendaraan bermotor, industri alat angkut lainnya, dan industri bahan makanan.
Sementara itu, enam subsektor industri lainnya mengalami kontraksi di September. Di antaranya subsektor industri tekstil dan pakaian jadi, industri kayu, barang dari kayu, dan gabus, serta industri barang galian bukan logam.
Secara khusus, Febri menyebutkan, penyebab masih lambatnya kinerja industri tekstil dan pakain jadi. Yaitu banjirnya produk impor yang antara lain masuk melalui perdagangan di media sosial.
“Karenanya kami mendukung kebijakan Kementerian Perdagangan yang melarang transaksi jual beli di media sosial. Jadi sosial media cukup untuk berpromosi saja,” ujar Febri.
Selain itu, banyak produk tekstil dan pakaian jadi yang harusnya diekspor, menumpuk di kawasan berikat dan akhirnya dijual di pasar dalam negeri. Hal itu karena produk ekspor tersebut tidak terserap di pasar luar negeri.
Dari laporan IKI juga menunjukkan, semakin meningkatnya pesimisme pelaku usaha melihat prospek dunia usaha enam bulan ke depan. Tingkat pesimisme pelaku usaha naik dari 9,2 persen di Agustus menjadi 11,6 persen di September 2023.
“Pesimisme pelaku usaha meningkat juga karena melihat masih adanya ketidakpastian global selama beberapa bulan ke depan. Tapi kita berharap, Indeks Kepercayaan Industri di bulan Oktober bisa meningkat kembali seiring dengan perkiraan membaiknya pasar ekspor ke Tiongkok,” kata Febri menutup keterangannya. (Sumber: rri.co.id)